Peningkatan Devisa Negara Indonesia Terhadap Pengiriman Tenaga Kerja ke Luar Negeri

Modernis.co, Jakarta – Peningkatan devisa Negara Indonesia melalui pengiriman tenaga kerja ke luar negeri telah menjadi fokus strategis dalam upaya mengatasi masalah ketenagakerjaan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Melalui kebijakan yang mendukung, seperti pelatihan keterampilan, perlindungan hak tenaga kerja, dan kerjasama bilateral, Indonesia telah berhasil meningkatkan kontribusi sektor tenaga kerja migran terhadap penerimaan devisa negara.

Pemerintah Indonesia telah mengembangkan program pelatihan keterampilan yang mempersiapkan tenaga kerja untuk pasar internasional. Ini termasuk pelatihan bahasa, keterampilan teknis, dan peningkatan pengetahuan tentang hukum dan kebudayaan di negara tujuan. Dengan keterampilan yang ditingkatkan, tenaga kerja Indonesia menjadi lebih kompetitif dan dicari oleh pemberi kerja di luar negeri, yang pada gilirannya meningkatkan pengiriman tenaga kerja dan penerimaan devisa.

Perekonomian global yang semakin terhubung dan berkembang telah membuka peluang baru bagi Indonesia untuk meningkatkan penerimaan devisa negara melalui pengiriman tenaga kerja ke luar negeri. Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam menyediakan tenaga kerja berkualitas untuk memenuhi kebutuhan pasar internasional.

Kontribusi Tenaga Kerja Migran terhadap devisa negara yaitu pengiriman tenaga kerja ke luar negeri telah menjadi sektor yang signifikan dalam penerimaan devisa negara Indonesia Indonesia. Setiap tahun, ribuan tenaga kerja Indonesia berangkat ke berbagai negara dengan tujuan utama di sektor jasa, kontruksi, dan perawatan Kesehatan. (Rikza, 2022).

Devisa Negara adalah pengiriman tenaga kerja ke luar negeri telah menjadi salah satu sektor yang signifikan dalam penerimaan devisa negara Indonesia. Setiap tahun, ribuan tenaga kerja migran Indonesia berangkat ke berbagai negara dengan tujuan utama di sektor jasa, konstruksi, dan perawatan kesehatan. Remitansi yang dikirimkan oleh tenaga kerja migran kembali ke Indonesia berkontribusi secara signifikan terhadap penerimaan devisa negara, membantu mengurangi defisit transaksi berjalan dan meningkatkan cadangan devisa.

Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan devisa negara Indonesia melalui pengiriman tenaga kerja ke luar negeri dan manfaat ekonomi yang dapat dihasilkan, faktor-faktor terjadinya pengiriman TKI ke luar negeri, dampak yang terjadi, dan solusi dari permasalahan tersebut. Untuk mencapai peningkatan devisa yang berkelanjutann, penting untuk memperhatikan perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja migran Indonesia di luar negeri. (Sudarmanto, 2022: 2287).

Pemerintah harus bekerja sama dengan negara tujuan  untuk memastikan  bahwa tenaga kerja migran diperlakukan dengan adil, memperoleh gaji yang layak, dan mendapatkan perlindungan hukum yang memadai. Pemerintah  juga harus memiliki tanggung jawab penuh atas warga negara Indonesia yang telah dikirim ke luar negeri, bekerja sama dengan baik antara pemerintah Indonesia dan pemerintah negara tujuan dari pengiriman yaitu agar dapat melindungi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari tindak kekerasan.

Peningkatan Devisa Negara Indonesia oleh Pengiriman Tenaga Kerja ke Luar Negeri

Pengiriman tenaga kerja ke luar negeri dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan devisa negara Indonesia. Menurut (Ovilia,2022: 95) ada beberapa faktor yang menjelaskan bagaimana pengiriman tenaga kerja dapat meningkatkan devisa negara, sebagai berikut:

Remitansi

Tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri biasanya mengirimkan sebagian pendapatan mereka ke keluarga di Indonesia. Dana ini dikenal sebagai remitansi atau pengiriman uang. Besarnya jumlah remitansi yang dikirim kembali ke Indonesia dapat berkontribusi pada penerimaan devisa negara. Remitansi ini dapat digunakan oleh keluarga penerima untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, membangun usaha, atau berinvestasi di dalam negeri.

Kontribusi Sektor Jasa

Pengiriman tenaga kerja ke luar negeri juga dapat memberikan kontribusi langsung terhadap sektor jasa di Indonesia. Agensi perekrutan tenaga kerja, pelatihan, dan perantara perjalanan dapat mendapatkan pendapatan dari proses perekrutan dan pengiriman tenaga kerja. Pendapatan ini dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan devisa negara.

Pengurangan Pengangguran

Pengiriman tenaga kerja ke luar negeri dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia dan juga dapat memberikan peluang kerja di luar negeri, pemerintah dapat mengurangi beban pengangguran di dalam negeri. Penurunan tingkat pengangguran dapat membawa dampak positif pada perekonomian, termasuk peningkatan pendapatan nasional dan devisa negara.

Transfer Teknologi dan Peningkatan Keterampilan

Bekerja di luar negeri juga dapat memberikan kesempatan bagi tenaga kerja Indonesia untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru. Mereka dapat mempelajari teknologi, praktik bisnis, dan keterampilan kerja yang lebih maju. Ketika mereka kembali ke Indonesia, pengetahuan dan keterampilan ini dapat diaplikasikan dalam berbagai sektor di dalam negeri, membantu meningkatkan produktivitas dan daya saing industri dalam negeri.

Namun, penting untuk dicatat bahwa pengiriman tenaga kerja ke luar negeri juga dapat memiliki beberapa dampak negatif, seperti perpisahan keluarga, risiko eksploitasi, dan masalah perlindungan tenaga kerja. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia perlu memperhatikan kebijakan dan perlindungan yang memadai bagi tenaga kerja migran, serta mempromosikan diversifikasi ekonomi dan pengembangan sumber daya manusia di dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan pada pengiriman tenaga kerja ke luar negeri.

Dampak Perekonomian di Pengaruhi oleh Pengiriman Tenaga Kerja ke Luar Negeri

Pengiriman tenaga kerja ke luar negeri dapat memiliki dampak yang signifikan pada perekonomian suatu negara. Menurut (Artina, 2022: 338) ada beberapa dampak umum yang biasanya terjadi, sebagai berikut :

Remitansi

Salah satu dampak langsung dari pengiriman tenaga kerja ke luar negeri adalah aliran dana yang dikirim kembali ke negara asal melalui remitansi. Tenaga kerja yang bekerja di luar negeri biasanya mengirim sebagian pendapatan mereka ke keluarga di negara asal. Remitansi ini dapat menjadi sumber pendapatan penting bagi keluarga penerima, dan dapat meningkatkan daya beli serta konsumsi di negara asal. Hal ini dapat berdampak positif pada perekonomian secara keseluruhan.

Pengurangan Tingkat Pengangguran

Pengiriman tenaga kerja ke luar negeri dapat mengurangi tingkat pengangguran di negara asal. Maka dengan adanya kesempatan kerja di luar negeri, penduduk yang berpotensi menjadi pengangguran di dalam negeri dapat mencari peluang kerja di luar. Hal ini dapat mengurangi beban pada pasar tenaga kerja di negara asal dan memberikan kesempatan kerja bagi mereka yang sulit mendapatkan pekerjaan di dalam negeri.

Transfer Teknologi dan Peningkatan Keterampilan

Bekerja di luar negeri juga dapat memberikan kesempatan bagi tenaga kerja untuk memperoleh keterampilan dan pengetahuan baru. Semua dapat mengakses teknologi, metodologi kerja, dan praktek bisnis yang lebih maju di tempat kerja di luar negeri. Ketika mereka kembali ke negara asal, mereka dapat membawa pengetahuan dan keterampilan baru ini, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas dan inovasi di sektor-sektor ekonomi tertentu.

Kekurangan Tenaga Kerja di Dalam Negeri

Namun, pengiriman tenaga kerja ke luar negeri juga dapat menciptakan kekurangan tenaga kerja di beberapa sektor di negara asal. Terkadang, pengiriman tenaga kerja terampil ke luar negeri dapat mengakibatkan kekurangan sumber daya manusia yang berpengalaman di sektor-sektor seperti perawatan kesehatan, pendidikan, atau konstruksi di negara asal. Hal ini dapat menyebabkan tekanan pada perekonomian, terutama jika tidak ada penggantian yang memadai dari tenaga kerja lokal.

Risiko Sosial dan Ekonomi

Banyak pula risiko sosial dan ekonomi yang terkait dengan pengiriman tenaga kerja ke luar negeri. Tenaga kerja yang bekerja di luar negeri sering menghadapi tantangan seperti perpisahan dari keluarga, isolasi sosial, dan ketidakpastian pekerjaan. Para Tenaga Kerja Indonesia (TKI)  juga rentan terhadap penyalahgunaan atau eksploitasi di tempat kerja. Selain itu, jika negara mengandalkan terlalu banyak pada remitansi sebagai sumber pendapatan, mereka dapat menjadi rentan terhadap fluktuasi di pasar tenaga kerja global, yang dapat mempengaruhi perekonomian secara negatif jika terjadi penurunan permintaan tenaga kerja.

Konteks pengiriman tenaga kerja ke luar negeri, penting bagi negara untuk mengelola kebijakan migrasi, melindungi hak dan kesejahteraan tenaga kerja migran, serta mempromosikan diversifikasi ekonomi untuk mengurangi ketergantungan yang berlebihan pada remitansi.

Faktor Pendorong Banyaknya Tenaga Kerja Indonesia yang Bekerja ke Luar Negeri

Ada beberapa faktor pendorong yang dapat menjelaskan mengapa banyak tenaga kerja Indonesia memilih untuk bekerja di luar negeri. Menurut (Ruchiyani, 2022: 1575) ada enam faktor pendorong ,antara lain:

Kesempatan Kerja yang Lebih Baik

Banyak tenaga kerja Indonesia mencari peluang kerja yang lebih baik di luar negeri, terutama di negara-negara yang menawarkan gaji yang lebih tinggi dan kondisi kerja yang lebih baik. Keterbatasan peluang kerja di dalam negeri sering menjadi faktor pendorong untuk mencari pekerjaan di luar negeri.

Gaji yang Lebih Tinggi

Gaji yang lebih tinggi adalah salah satu faktor utama yang mendorong tenaga kerja Indonesia untuk bekerja di luar negeri. Negara-negara tujuan seperti Malaysia, Singapura, dan negara-negara Timur Tengah menawarkan gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan standar gaji di Indonesia.

Pengiriman Remittance

Banyak pekerja migran Indonesia yang bekerja di luar negeri mengirimkan sebagian pendapatan mereka kembali ke keluarga di Indonesia. Pengiriman uang tersebut dapat memberikan kontribusi signifikan bagi keluarga di Indonesia dan menjadi faktor motivasi bagi mereka yang ingin meningkatkan taraf hidup keluarga mereka.

Keterampilan dan Pendidikan

Tenaga kerja Indonesia yang memiliki keterampilan atau pendidikan khusus sering kali mencari kesempatan kerja di luar negeri untuk memanfaatkan keahlian mereka. Mereka dapat menemukan lapangan kerja yang lebih sesuai dengan keahlian dan pendidikan mereka di negara-negara yang membutuhkan tenaga kerja terampil.

Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi

Kemiskinan dan ketimpangan ekonomi di Indonesia dapat menjadi pendorong untuk mencari pekerjaan di luar negeri. Banyak individu yang tinggal di daerah dengan tingkat pengangguran yang tinggi atau kurangnya peluang ekonomi yang memadai cenderung mencari pekerjaan di luar negeri sebagai jalan keluar dari situasi ekonomi yang sulit.

Penyediaan Agen Tenaga Kerja

Adanya agen tenaga kerja yang memfasilitasi proses perekrutan dan penempatan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri juga menjadi faktor pendorong. Agen-agen ini membantu dalam menyediakan informasi, proses administrasi, dan jaminan perlindungan bagi pekerja migran, sehingga membuat proses bekerja di luar negeri menjadi lebih terjangkau dan mudah.

Namun, penting untuk diingat bahwa ada risiko dan tantangan yang terkait dengan pekerja migran, termasuk perlakuan yang tidak adil, penyalahgunaan hak, dan isu-isu sosial dan budaya. Pemerintah Indonesia dan pemerintah negara tujuan perlu bekerja sama untuk melindungi hak dan kesejahteraan pekerja migran Indonesia.

Solusi terhadap Terjadinya Pengirimian Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Luar Negeri

Menurut ( Arifin , 2022: 365) pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri merupakan isu kompleks yang membutuhkan pendekatan yang holistik dan terintegrasi untuk menyelesaikannya. Berikut ini adalah beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan untuk mengatasi masalah terkait pengiriman TKI ke luar negeri:

Penyediaan Lapangan Kerja Lokal yang Layak

Salah satu alasan utama di balik pengiriman TKI adalah kurangnya lapangan kerja yang memadai di dalam negeri. Pemerintah perlu mendorong investasi dalam sektor-sektor ekonomi yang berpotensi menciptakan pekerjaan, seperti sektor industri, pariwisata, pertanian, dan teknologi. Dengan menyediakan lapangan kerja yang layak di dalam negeri, akan mengurangi ketergantungan pada pengiriman TKI.

Peningkatan Perlindungan dan Regulasi

Pemerintah harus memperkuat regulasi terkait pengiriman TKI dan memastikan bahwa pekerja migran mendapatkan perlindungan yang memadai. Hal ini termasuk menegakkan standar kerja yang layak, memastikan pembayaran yang adil, melindungi hak asasi manusia pekerja migran, serta memberikan akses ke pengadilan jika terjadi pelanggaran.

Peningkatan Pendidikan dan Keterampilan

Melalui investasi dalam pendidikan dan pelatihan, pemerintah dapat meningkatkan keterampilan pekerja lokal sehingga mereka lebih kompetitif di pasar tenaga kerja. Dengan meningkatkan kualifikasi dan keterampilan pekerja lokal, pengiriman TKI dapat dikurangi karena perusahaan akan lebih memilih pekerja lokal yang berkualitas.

Promosi kewirausahaan dan pembangunan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)

Pemerintah harus mendorong kewirausahaan dan pengembangan UMKM sebagai alternatif penghasilan bagi masyarakat. Dukungan dalam bentuk pelatihan, pendanaan, dan akses ke pasar akan membantu meningkatkan jumlah usaha yang sukses dan menciptakan lapangan kerja lokal.

Diplomasi Kerja Sama Bilateral

Pemerintah perlu menjalin kerja sama bilateral yang kuat dengan negara-negara tujuan TKI. Hal ini mencakup negosiasi perjanjian kerja sama yang mengatur perlindungan dan kesejahteraan pekerja migran, serta memastikan bahwa kebutuhan dan hak-hak TKI dilindungi dengan baik.

Meningkatkan Kesadaran dan Informasi

Pemerintah harus melakukan kampanye informasi yang efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait risiko dan tantangan yang terkait dengan pengiriman TKI. Informasi yang jelas tentang proses migrasi, hak-hak pekerja migran, dan resiko yang terlibat dapat membantu masyarakat membuat keputusan yang lebih baik.

Diversifikasi Ekonomi

Salah satu langkah jangka panjang adalah diversifikasi ekonomi untuk mengurangi ketergantungan pada sektor pekerjaan tertentu yang cenderung mengarah pada pengiriman TKI. Diversifikasi ekonomi memungkinkan pemerintah untuk mengurangi ketimpangan dan menciptakan lapangan kerja yang beragam di dalam negeri.

Solusi ini perlu diimplementasikan secara bersama-sama oleh pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta, dan masyarakat umum. Dalam mengatasi pengiriman TKI ke luar negeri, penting untuk memperhatikan perlindungan hak-hak pekerja migran, memastikan keselamatan mereka, dan mempromosikan kesejahteraan pekerja di dalam dan luar negeri.

Kesimpulan

Pengiriman tenaga kerja ke luar negeri telah membantu meningkatkan devisa negara Indonesia melalui remitansi yang dikirimkan oleh tenaga kerja migran. Untuk memperkuat sektor ini, pemerintah perlu dan terus mendorong peningkatan jumlah pengiriman tenaga kerja, diversifikasi pasar tujuan, dan peningkatan kualitas tenaga kerja melalui pelatihan yang memadai.

Selain itu, perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja migran juga harus menjadi focus penting dalam Upaya mencapai peningkatan devisa yang berkelanjutan. Langkah-langkah yang tepat , pengiriman tenaga kerja ke luar negeri dapat terus memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi Indonesia. Peningkatan devisa negara Indonesia melalui pengiriman tenaga kerja ke luar negeri memerlukan strategi yang komprehensif dan tindakan yang tepat.

Diversifikasi sektor pengiriman tenaga kerja, peningkatan kualitas tenaga kerja, perlindungan hukum dan keamanan, diplomasi tenaga kerja, serta diversifikasi sumber devisa menjadi faktor kunci dalam mencapai tujuan ini. Selanjutnya dengan langkah-langkah yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan potensi pengiriman tenaga kerja ke luar negeri untuk memperkuat ekonomi dan kesejahteraan negara.

Oleh: Alvina Dwi Cahyani Oleh: Manajemen, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Muhammadiyah Malang

Daftar Pustaka

Widodo, H., & Belgradoputra, R. J. (2019). Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. Binamulia Hukum, 8(1), 107-116.

Arifin, Y. N., Mangku, D. G. S., & Yuliartini, N. P. R. (2022). Upaya Peningkatan Perlindungan Hukum melalui Mandatory Consular Notification terhadap Tenaga Kerja Indonesia di Arab Saudi. Jurnal Komunitas Yustisia, 5(2), 365–382.

Artina, N. (2022). Pengaruh Tenaga Kerja Indonesia, Remitansi, dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. Forbiswira Forum Bisnis dan Kewirausahaan-Sinta 4, 11(2), 338–357.

Ovilia, V. R., Parameswari, P., & Muhaimin, R. (2022). Analisis Dampak Kerjasama Tiongkok Indonesia Melalui Aktivitas Utang Luar Negeri Periode 2015-2019: Studi Kasus: China Development Bank (CDB). Balcony, 6(1), 95–105.

Ruchiyani, Y., Suriadi, B., Nainita, N., & Cahaya, N. (2022). Jurnal Faktor-faktor Penyebab Kerentanan Ekonomi Indonesia. Jurnal Cakrawala Ilmiah, 1(6), 1575–1584.

Afriska, A. E., Zulham, T., & Dawood, T. C. (2018). Pengaruh Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri dan Remitansi terhadap PDB Per kapita di Indonesia. Jurnal Perspektif Ekonomi Darussalam (Darussalam Journal of Economic Perspec, 4(2), 231-248.

Sulistiono, S., & Mashadi, M. (2018). Diversifikasi Perkebunan Kopi sebagai Tempat Wisata di Pangalengan Kabupaten Bandung. Jurnal Abdimas, 2(1), 038-042.

Hidayat, I. D. (2021). Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/tenaga Kerja Indonesia oleh Pemerintah Daerah. Mizan: Jurnal Ilmu Hukum, 10(1), 71-80.

Rahmany, S. (2018). Analisis Faktor-Faktor yang Implikasinya terhadap Kesejahteraan Keluarga dilihat dari Perspektif Islam. IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita, 7(1), 51-73.

Kirana, Y. A. (2018). Kerjasama Indonesia dan Arab Saudi dalam Menyelesaikan Permasalahan Tenaga Kerja Indonesia di Arab Saudi (Doctoral dissertation, Perpustakaan).

Rikza, A., Anggresta, P., Utami, W. A., & Nuryananda, P. F. (2022). Melampaui Pahlawan Devisa: Peran Aktor Negara dan Non-Negara Menyasar Permasalahan Finansial PMI Perempuan di Taiwan. Jurnal Hubungan Internasional, 15(2).

Sudarmanto, H. (2022). Upaya Meningkatkan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Negara Penempata Wilayah Asia. Jurnal Pendidikan Dasar Dan Sosial Humaniora, 1(11), 2287–2300.

Redaksi
Redaksi

Mari narasikan pikiran-pikiran anda via website kami!

Related posts

Leave a Comment